Perang Vietnam, juga disebut Perang Indochina Kedua, adalah sebuah perang yang terjadi antara 1957 dan 1975 di Vietnam. Perang ini merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua kubu ideologi besar, yaitu Komunis dan Liberal. Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan USSR dan Tiongkok mendukung Vietnam Utara yang merupakan negara komunis.
Jumlah korban yang meninggal diperkirakan adalah 280.000 di pihak Selatan dan 1.000.000 di pihak Utara.
Perang ini mengakibatkan eksodus besar-besaran warga Vietnam ke negara lain, terutamanya Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Barat lainnya, sehingga di negara-negara tersebut bisa ditemukan komunitas Vietnam yang cukup besar.
Setelah berakhirnya perang ini, kedua Vietnam tersebut pun pada akhirnya bersatu pada tahun 1976.
Salah satu korban paling terkenal dari Perang Vietnam adalah Kim Phuc.
Kerja sama adalah proses berkelompok di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling
mengandalkan untuk mencapai suatu hasil mufakat.Kegiatan ini sangat
bemanfaat untuk membangun kemampuan kelompok (tim) yang anda butuhkan dalam
kehidupan.
Dalam kegiatan LDK para peserta
dibekali oleh pengetahuan-pengetahuan dan praktek nyata mengenai sikap kerjasama
yang baik. Sikap tersebut tentu sangat diperlukan oleh mereka sebagai bekal
untuk menapaki kegiatan baru mereka dalam berorganisasi.
Dikalangan siswa sendiri,kerjasama sering di salah gunakan
untuk kegiatan yang kurang baik seperti ‘mencontek’,hal ini tentu sangat
mempengaruhi mental siswa menjadi suatu kebiasaan negative.
Seharusnya,kerjasama dapat dimanfaatkan oleh para siswa untuk dapat saling
membantu dalam memahami pelajaran-pelajaran yang kurang mereka mengerti.Untuk
menumbuhakan prilaku kerjasama yang baik dan benar,perlu adanya dorongan,aturan
tegas,contoh positif,dan kemauan dari semua pihak untuk menjalankannya . Semua
pihak harus mulai menanamkan prilaku kerjasama yang baik dan tidak menyimpang
agar mental siswa dapat terlatih dengan baik.
Menolong
Membantu dan menolong orang lain termasuk ke dalam perilaku jenis prososial atau lebih khusus lagi disebut sebagai altruisme. Perilaku ini berarti berbagai perilaku yang bertujuan untuk menguntungkan orang lain dan bukan diri sendiri.
Perilaku seperti menolong, menenangkan, berbagi, dan bekerja sama (Batson,1998). Walster dan Piliavin (19'72) mendefinisikan altruisme sebagai perilaku menolong yang sukarela, menuntut pengorbanan dari pelakunya, dan digerakkan oleh sesuatu di luar harapan untuk mendapatkan keuntungan material ataupun keuntungan secara sosial (misalnya dipandang baik oleh lingkungan).
Perilaku prososial biasanya muncul saat seorang manusia menyadari bahwa ada pihak lain yang mengalami kesulitan. Sebagai mahluk sosial, manusia dididik untuk mematuhi serangkaian peraturan dan norma dalam menjalani hidupnya. Salah satu hal yang selalu diajarkan pada kebanyakan orang sejak kecil adalah kebiasaan untuk menolong orang lain.Kebiasaan ini akan tertanam di dalam diri manusia dan akan muncul secara otomatis saat melihat sesama yang membutuhkan. Selain itu, manusia membutuhkan kemampuan saling bekerjasama dan saling membantu saat dihadapkan pada satu masalah.
Hal ini penting bagi keselarasan dinamika dalam kelompok. Jika salah satu atau beberapa anggota kelompok memiliki masalah, maka keselarasan kemungkinan terancam. Maka dari itu, penting bagi setiap orang dalam kelompok untuk memiliki kesadaran menolong orang lain yang seoang bermasalah.
Faktor utama yang menentukan apakah seseorang akan menolong orang lain atau tidak adalah apakah perilaku tersebut akan merugikan dirinya atau tidak. Jika kerugian tersebut nampak nyata, manusia akan cenderung untuk mengurungkan niatnya untuk menolong. Hal ini mungkin yang dapat menjelaskan mengapa banyak orang Indonesia yang "hobi" menonton kecelakaan atau kebakaran atau kendaraan yang mogok di jalan.
Selain mungkin karena kekurangan hiburan, kebanyakan orang Indonesia tidak mau mengambil risiko mengalami kerepotan untuk menolong orang lain. Kebanyakan dari mereka tidak man "kena getahnya", misalnya harus membuat laporan kepada polisi, membuat surat pernyataan, ditanyatanya, dan lain-lain.
sumber : http://kesehatan.kompas.com/read/2009/10/30/13331119/menolong.orang.lain.membantu.diri.sendiri
Kompetisi
Rabu Siang (01/07) kantor Neso Indonesia kedatangan 6 pemenang kompetisi blog Studi di Belanda. Wajah-wajah mereka tampak cerah terutama Dian dan Ratna, pemenang pertama yang memperoleh kesempatan untuk merasakan langsung menjadi mahasiswa internasional di Belanda. Ratna Ariyanti adalah seorang wartawan yang telah bergabung lebih dari 5 tahun dengan koran Bisnis Indonesia. Sedangkan Dian Inawati, seorang Manajer sebuah Galeri Seni terkemuka di Ubud, datang jauh-jauh dari Bali dengan harapan tinggi.
Lain Dian dan Ratna, lain pula dengan para pemenang kedua dan ketiga. Suhartono misalnya, seorang wartawan Jurnal Nasional yang terinspirasi akan kerinduannya pada seseorang yang tengah menyelesaikan program PhD di TU Eindhoven. Atau Putri Trapsiloningrum yang mengangkat tema tentang kekhawatiran orang tua yang mengirimkan anaknya untuk studi di luar negeri. Lalu ada Rizky Amelia seorang wartawan Koran Jakarta yang juga lulusan Sastra Belanda, mengusung tema bagaimana rasanya berkuliah di kampusnya Ratu Belanda. Termasuk seorang pakar Public Relation seperti Hanny Kusumawati pun punya harapan untuk bisa merasakan Studi di Belanda terinspirasi dari sebuah film Belanda yang dirilis tahun 1995, Antonia Line.
Pertemuan yang berlangsung sangat informal ini diawali dengan pemutaran film tentang Studi di Belanda. Setelah pemutaran film, acara dilanjutkan dengan perbincangan ringan tentang pengalaman para peserta dalam mengikuti kompetisi blog Studi di Belanda termasuk proses membangun ide menjadi sebuah tulisan yang mengantarkan mereka menjadi pemenang. Dalam kesempatan tersebut, Marrik Bellen, Direktur Neso Indonesia memberikan ucapan selamat kepada para pemenang dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para blogger yang telah berpartisipasi . Marrik juga mengungkapkan, pelaksanaan kompetisi blog Studi di Belanda diharapkan bisa meningkatkan awareness tentang lebih dari 1400 program studi berbahasa Inggris yang ditawarkan oleh universitas di Belanda.
Penyerahan hadiah ini juga dihadiri oleh salah satu perwakilan juri, Enda Nasution. Enda mengungkapkan, kompetisi blog Studi di Belanda adalah sebuah kompetisi yang sangat sukses karena berhasil menarik minat lebih dari 500 orang blogger untuk mendaftar.
Setelah ini, kita semua bisa mengikuti perjalanan para pemenang di Belanda dalam blognya Dian and Ratna yang akan menceritakan pengalamannya mengikuti Summer Course di Utrecht setiap harinya.
Neso Indonesia juga mengucapkan selamat untuk para pemenang, semoga suatu saat kita bisa berjumpa di Belanda.
sumber : http://kompetiblog.studidibelanda.com/
No comments:
Post a Comment